“INTELEGENSI”
I.Pengertian
Intelegensi
Pengertian Intelegensi secara umum : Inteligensi
adalah istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran ataupun memampuan
untuk memecahkan problem yg dihadapi.
Pengertian Intelegensi Inteligensi
bagaikan listrik, mudah diukur namun hampir mustahil utk didefinisikan
Terman
: kemampuan seseorang untuk berpikir secara abstrak
Thorndike
: kemampuan dalam memberikan respon yg baik dari pandangan kebenaran atau fakta
Wechsler
: inteligensi sebagai totalitas kemampuan seseorang utk bertindak dengan tujuan
tertentu, berpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan dengan efektif
Flynn
: kemampuan berpikir secara abstrak dan kesiapan untuk belajar dari pengalaman
l
Ciri perilaku inteligensi tinggi : kemampuan untuk memahami dan
menyelesaikan problem mental dengan cepat, kemampuan mengingat, kreativitas
tinggi dan imajinasi yang berkembang.
l
Inteligen
rendah : perilaku lamban, tidak cepat mengerti, kurang mampu menyelesaikan
problem mental yang sederhana.
II.Faktor-faktor Inteligensi
Menurut William Stern (Uni Factor Theory) ,Teori kapasitas umum : Inteligensi merupakan kapasitas atau
kemampuan umum, cara kerja inteligensi juga bersifat umum. Kapasitas umum
timbul akibat pertumbuhan fisiologis dan akibat belajar.
Menurut Teori Spearman(Two Factors
Theory) : Faktor Umum (G
faktor) dan Faktor
khusus (S faktor)
Faktor umum:
yg menentukan apakah seseorang itu secara umum bodoh atau pandai
Faktor khusus:
yg menentukan kepandaian seseorang dalam bidang tertentu, seperti fisika,
bahasa.
Menurut E.L Thorndike dalam teorinya Multi
Factors Theory Intelegensi
dipengaruhi oleh faktor bentuk hubungan-hubungan neural antara
stimulus dan respon. Hubungan neural khusus inilah yang mengarahkan tingkah
laku individu.
Menurut teori Thurstone: Faktor
umum tidak ada, yg ada hanya sekelompok faktor yang diberi nama Primary Mental
Abilities (7 faktor)
- Pengertian verbal
- Kemampuan angka
- Penglihatan keruangan
- Kemampuan penginderaan
- Ingatan
- Penalaran
- Kelancaran kata
Menurut Teori Thomson : Inteligensi
mengandung banyak sekali faktor yg masing-masing bebas dan berdiri sendiri, tapi faktor yang
berfungsi pada suatu saat tertentu hanyalah sebagian kecil saja dari
keselluruhan faktor yg ada.
III.Tes Intelegensi
Tes intelegensi ada dua yaitu :
§
Tes Individual
: Tes Binet dan Skala Wechsler
§
Tes Kelompok :Lorge-Thorndike
Intelligence Tests,Kuhlman-Anderson Intelligence Tests,dan Otis-Lennon School Mental abilitie
Tes
Binet :
Tahun 1904: Alfred
Binet diminta pemerintah Perancis
menyusun metode utk identifikasi anak yg tidak mampu belajar di sekolah
(bersama Theophile Simon).Berdasarkan konsep inteligensi Stern : Anak yang
kurang mampu belajar di sekolah umum akan dialihkan ke sekolah khusus.Tahun
1905 : berhasil disusun Skala 1905 terdiri dari 30 item.
Binet
mengembangkan konsep :Mental Age (MA)
MA
: usia mental, level perkembangan mental indvidu yg beraitan dengan perkembangan lain
Tahun 1912 William Stern menciptakan
konsepIntellegence :
Quotient (IQ) =IQ = MA/CA X 100.
Artinya :
Artinya :
Þ Jika
usia mental sama dengan usia kronologis, IQ = 100
Þ
Usia
mental dapat berbeda dengan usia kronologis
Þ Bila usia mental di atas usia kronologis
maka IQ > 100
Þ
Bila
usia mental di bawah usia kronologis maka IQ < 100
ü Tes Binet mengalami revisi berkali2,
disebut : Stanford-Binet
ü
Tes
binet untuk usia 2 tahun hingga dewasa
ü
Tahun 1985 : edisi ke 4 tes Stanford-
Binet
Skala
Weschler :
Memperkenalkan
IQ verbal dan IQ Performance
WPPSI-R:
Wechsler Preschool dan Primary Sale of Intelligence-Revised utk usia 4 – 6,5
thn
WISC-R:
Wechsler Intelligence Scale for Children – Revised utk usia 6 – 16 thn
WAIS-R:
Wechsler Adult Intelligence Scale – Revised
Perbedaan
Tes Individual dan Tes Kelompok
Tes Individual
|
Tes Kelompok
|
Kurang
ekonomis
|
Ekonomis
|
Pemahaman
murid akan lebih baik
|
Lebih nyaman bagi anak
|
Dapat
menyususun laporan individual
|
Tidak dapat disusun laporan
individual
|
Dapat
mengukur tingkat kecemasan murid
|
Tidak dapat mengukur tingkat kecemasan murid
|
Menginterpretasi
skor tes IQ :
1) Jauhi pandangan stereotip dan perkiraan
negatif tentang murid
2)Jangan gunakan tes IQ sebagai ukuran
utama untuk kompetensi
3)Berhati-hati lah dalam menginterpretasikan
makna dari seluruh nilai
IQ.
0 komentar:
Posting Komentar